Selama hidupku selalu aku menghadiri prosesi pemakaman dari mulai awal hingga akhir, dimana setiap melakukan hal tersebut pasti akan ada yang meng-Azankan dan meng-Iqomatkan jenazah yang masuk ke liang kubur. Sepertinya prosesi itu mudah namun ternyata sulit bila kita sendiri yang mengalaminya karena butuh kekuatan mental yang sangat besar untuk melakukannya. Tanggal 1 Oktober 2012 aku melakukan itu terhadap Ayah (Mertuaku) yang telah berpulang ke Rahmatullah dimana beliau meninggal pada jam 12 dinihari. Sebagai badal adik iparku nomor 5 yang biasanya sanggup untuk menguburkan dan tentunya meng-Azankan jenazah seperti saat beliau melakukannya terhadap 2 adiknya (ipar+kandung) yang sudah meninggal dunia.
Kami bertiga masuk ke dalam kubur (Aku dan adik iparku nomor 11 & 12) untuk menguburkannya, pertama-tama aku peluk kepalanya dibantu oleh adik iparku yang memegang tubuh dan bagian kaki Almarhum, sampai akhirnya jenazah kami kuburkan dan dari para tetangga memberikan instruksi bagaimana menguburkan dengan baik.
Setelah itu dilakukan maka aku diperintahkan untuk meng-Azankan dan meng-Iqomatkan, mendadak aku tertegun saat di dalam kuburan yang dalamnya 1,5 meter mengingatkan ku kembali, inilah rumah Masa Depan buat siapa saja, tidak perduli kaya atau miskin, berpangkat ataupun tidak. Pikiranku campur aduk, namun aku coba menekan perasaan itu dan melafalkan Azan dan Iqomat terakhir untuk Ayahanda mertua tercinta... Gemetar badanku dan lidahku kelu saat melakukannya dan serasa Sukmaku lepas saat melantunkannya dan berusaha tetap konsentrasi apa yang aku kumandangkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengucapannya.
Inilah babak baru yang tersulit dalam hidupku untuk melakukan Azan dan Iqomat di dalam kubur, lebih mudah aku disuruh berpidato di depan orang banyak baik acara resmi maupun tidak resmi, daripada melakukan hal ini, pantas saja iparku tidak mau melakukannya sebab Almarhum adalah Ayahnya sendiri......
Allahu Akbar...... Allahu Akbar ..... Allahu Akbar... betapa besar Kekuatan-MU yang mengetahui Rahasia Hidup di dunia ini.
Teriring do'a ku untuk Ayahanda (Mertua) tercinta, Semoga Amal Ibadah-MU diterima disisi ALLAH SWT. آمين يا رب العالمين
Original inspiration by Ram Syamsul Yulias
Tidak ada komentar:
Posting Komentar