24 Agustus 2009

Cerminan Makna Film "The Terminal"

Buat anda yang mampir ke blog ini gw harap kiranya anda sudi meluangkan waktu sejenak, untuk membaca artikel ini, karena banyak makna yang terkandung di dalamnya.

Selama gw membuat artikel blog, biasanya inspirasi selalu gw dapat dari berbagai macam sumber baik dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain yang dekat dengan gw, ilmu yang gw tekuni selama ini IT, observasi perilaku Sosial, Ekonomi, Hukum dan Politik. Namun dalam kesempatan ini gw coba membuat artikel yang inspirasinya gw dapat dari sebuah film lawas dengan judul " THE TERMINAL" Film Komedi yang digarap pada tahun 2004 di bintangi oleh oleh Aktor dan Aktris beken " Tom Hanks and Caterine Zeta Jones "

Film ini bercerita tentang seorang warganegara fiksi Krakozhia (Viktor Navorski yang dibintangi oleh Tom Hanks) yang baru menjejakkan kakinya di Bandara International JFK (John F. Kennedy) Amerika Serikat dengan tujuan kota New York, seperti biasa pihak pengamanan bandara mencoba memeriksa identitas paspor dan visa yang ia miliki. Namun tanpa sebab yang jelas ternyata paspor dan visanya ditolak dan dianggap tidak syah secara hukum dan menurut Kepala Pengamanan Bandara bahwasanya "Negara tersebut sedang dalam konflik perang saudara yang hingga saat ini belum berakhir oleh karena itu pihak AS belum mengakui pemerintahan baru negara tersebut", walaupun sebenarnya ini hanyalah intrik guna memblokir banyaknya imigran yang datang dari sana dan Agen Spionase KGB Rusia.

Dan bergulirlah cerita yang menarik ini dimana pada saat Viktor Navorski tersebut di wawancarai, ternyata yang bersangkutan sama sekali tidak mengerti bahasa inggris dengan baik dan dia selalu menjawab dengan dialog bahasa Rusia versi Krakozhia. Hal inilah yang membuat Kepala Pengamanan Bandara dibuat pusing 7 keliling dikarenakan tidak ada seorangpun yang mengerti apa yang diucapkan olehnya. Lucunya pada saat komunikasi berlangsung dia membaca kertas yang sudah dia tulis dalam bahasa inggris pada saat dia masih di negaranya, yang isinya kira-kira seperti ini : " Untuk menuju hotel Ramada Inn yang ada di kota New York sebaiknya mempergunakan taksi agar sampai disana lebih cepat"
. Jadi setiap ditanya dalam bahasa inggris dia akan selalu membaca kertas yang dia tulis itu dan slalu ia baca berulang-ulang kali, hingga akhirnya pihak kepala keamanan bandara memutuskan agar Viktor Navorski menunggu keabsahan paspor dan visanya dengan catatan :
  1. Dia harus menunggu di dalam bandara.
  2. Tidak boleh menerobos pintu keluar bandara, yang otomatis hal ini akan menjadi dasar buat Kepala Keamanan Bandara untuk mendeportasi dirinya, karena telah melanggar wilayah kedaulatan Amerika Serikat, dan ini akan memupus impiannya untuk melihat kota New York.
  3. Tidak adanya lagi konflik perang saudara di negaranya.
Namun Viktor Navorski adalah termasuk orang yang sabar dan jujur, dia benar-benar mentaati aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar, walaupun sebenarnya peluang untuk menerobos pintu keluar bandara terbuka lebar, dia tidak melakukannya dan dia hanya berkata pada kamera CCTV yang selalu memantau dirinya dengan berkata I'll be Wait .......... (Kocak bener dech nech..............).

Pelan tapi pasti dia coba mempelajari bahasa inggris secara otodidak di bandara tersebut, hingga pada akhirnya berkat kejeniusannya dia dapat berbahasa inggris dengan baik. Hingga suatu saat uang yang dia miliki kian menipis (Ini adalah sesuatu yang diharapkan dari Kepala Keamanan Bandara, sampai seberapa jauh dia mampu bertahan di bandara tersebut). Maka dengan segala upaya dia mencoba mencari nafkah guna mempertahankan hidupnya dengan memulai kerja serabutan seperti mengembalikan Trolley belanjaan ketempatnya dengan upah 25 sen/trolley, mengepel lantai bandara, dimana setiap aktifitas yang dilakukan olehnya, selalu diamati oleh Kepala Keamanan Bandara, yang pada akhirnya semua kegiatannya diblokir.

Viktor Navorski termasuk orang yang sabar walaupun mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari Kepala Keamanan Bandara dia tetap easy going dan positive thinking, Suatu saat ia melihat proyek di bandara yang tinggal masuk Tahap Finishing yang ditinggal oleh para pekerja bangunannya, disitu dia coba menunjukkan bakatnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Walhasil pada keesokan harinya Kepala Proyek dibuat kagum akan pekerjaannya, maka Viktor-pun ditawari bekerja di bidang tersebut dengan gaji yang cukup besar dan mengalahkan gaji seorang Kepala Keamanan Bandara.

Awal Kemunculannya di bandara tersebut memang banyak orang yang mendiskriminasikan dirinya, karena banyak yang menduga, dia adalah seorang agen KGB (Spionase), yang berusaha menyusup untuk mengintai negara paman sam tersebut. Namun seiringnya waktu malah banyak orang yang menyukai kehadirannya di bandara, baik dari kalangan bawah, menengah, maupun atas. Karena kesupelannya dalam bergaul dan kesukaannya menolong orang lain itulah yang membuat dia berkenalan dengan seorang Pramugari cantik bernama (Amelia Warren dibintangi oleh Caterine Zeta Jones) kelak dia inilah yang akan mempermudah jalannya untuk memasuki kota New York

Hubungan Amelia Warren dengan Viktor Novorski ini akhirnya terjalin dengan sangat dekatnya dan membuat Kepala Keamanan Bandara mencium gelagat ini dengan memanfaatkan kedekatan pramugari tersebut untuk mengorek informasi darinya lebih jauh. Maka disinilah baru terungkap bahwasanya kedatangan Viktor ke Amerika Serikat, bukan hendak untuk memata-matai pihak Amerika, namun ia berkeinginan pergi ke New York City tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi keinginan ayahandanya yang telah tiada, karena ayahnya adalah salah satu pemusik Jazz Rusia ternama dimana semasa hidupnya dia mengidolakan musisi Jazz Amerika. Sehingga dia selalu mengirimkan surat kepada para musisi Jazz yang di dalam amplop suratnya berisi foto-foto mereka, agar nantinya bisa mereka tandatangani dan di kembalikan lagi kepadanya. Hingga akhir hayatnya dia telah banyak mengumpulkan tandatangan2x dari musisi terkenal tersebut. Hanya satu yang belum dia dapatkan tandatangan dari seorang pemain Saxophone (Benny Golson) yang belum mengirimkan surat balasan kepadanya. Ini pulalah yang menyebabkan Viktor Navorski mempunyai keinginan yang kuat untuk menemui Benny Golson sang pemain Saxophone Jazz.

Dan bisa dipastikan lewat perjuangan yang tidak mengenal menyerah, akhirnya dia dapat juga memenuhi keinginan dari ayahandanya yang telah tiada.

Silahkan anda menanggapi ulasan artikel ini.......Semoga Bermanfaat.............



Ram Syamsul Yulias
http://www.rampunjadi.com

Tidak ada komentar: