Pertengahan Januari 2013, kembali Jakarta dihantam banjir 5 tahunan, well... terasa masih membekas kala banjir beberapa tahun yang lalu, dimana Ayah mertua masih hidup dan merasakan kepahitan saat gelombang banjir menghantam daerahnya...hmmm sedih kalau mengingat masa lalu, namun saat ini di tahun 2013 saat Almarhum sudah berpulang ke Rahmatullah, kami merasakan kembali banjir yang lebih besar daripada 5 tahun yang lalu.
Selama ini jujur saya akui, belum pernah sama sekali mengangkat tema seperti ini, namun pada media blog ini, saya coba ungkapkan dengan harapan semua ini tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang, malu rasanya bila ibukota Jakarta yang kita cintai ini selalu mengalami kejadian yang berulang dan terus berulang, oleh karena itu dalam kesempatan ini saya sangat berterimakasih kepada saudara Joe dan saudari Erna, selaku orang yang ikut mengabadikan moment ini melalui media Facebook saat kondisi banjir terjadi, Semua foto ini berlokasi di Petamburan 5 Tanah Abang dan sekitarnya , Lets... start my blog....................................
1. Kondisi Banjir
Kita perhatikan dari foto dibawah ini, dimana ketinggian banjir saat diambil pada tanggal 17 Januari 2013, dimana debit air Sungai yang melimpah hingga meluap ke jalan raya dan perumahan penduduk yang memiliki dataran yang paling rendah
2. Kondisi Pasca Banjir
Pada saat kondisi Pasca Banjir saya coba Observasi Lapangan guna mencari apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, dengan bermodalkan kamera digital saya coba telusuri sisa-sisa kebanjiran di daerah tersebut, well.... suatu pemandangan yang membuat saya terbelalak melihat penampakannya, dimana banyak sekali tumpukan sampah yang menghiasi jalan raya dan juga lumpur yang menggenangi jalan. Menurut penuturan warga sekitar, saat musibah banjir terjadi sempat menutupi marka jalan, well.... anda sudah bisa duga ketinggian air saat itu dan di pemukiman yang lebih rendah lagi ketinggian air hingga 4 meter, mengingat pemukiman penduduk lebih rendah dari Sungai.
Tidak sampai disitu saja kami coba telusuri kali, malah kami banyak menjumpai tumpukan sampah yang tersisa yang menyumbat aliran air sehingga fungsi kali tidak berjalan sebagaimana mestinya. sehingga air kalipun ikut menggenangi jalan raya.
Salah satu tempat pengungsian yang bersedia menampung para pengungsi yang terkena musibah banjir di Rumah Susun (RUSUN) dimana mereka menempati aula Masjid untuk digunakan sementara waktu hingga menunggu banjir benar-benar surut, terutama bagi mereka yang bertempat tinggal di dataran yang paling rendah.
Kami coba menelusuri lebih jauh dan coba mengambil foto untuk lebih melengkapi hasil observasi kami dengan menyusuri daerah ini agar mendapatkan view Pintu Air Karet yang ikut mengatur pergerakan air dari Pintu Air Manggarai
Hal inilah yang membuat kami bingung, walaupun daerah ini sudah sering kali ditertibkan, namun masih saja ada orang-orang yang tidak memperdulikan keselamatan jiwanya, dengan masih saja membangun bedeng - bedeng di bantaran Sungai. Foto yang ditampilkan adalah foto pasca banjir, dimana pada saat banjir datang daerah ini tertutup penuh oleh air sungai
Setelah lelah melewati berbagai tempat saat melakukan observasi tersebut, mendadak saya ditegur oleh nenek yang sedang duduk sepertinya beliau mengamati kegiatan yang saya lakukan di daerah itu, beliau berkata kepada saya :
" Nenek minta di foto dong, khan nenek juga korban banjir", lalu saya menjawab
"oh..nenek mau di foto baik nek saya foto yach" dalam hati saya berucap ("hmm mengingatkan saya dengan kedua nenek saya yang sudah almarhum").
Setelah itu beliau lalu tersenyum kepada saya dan beliau pesan minta dikirimkan foto tersebut kepadanya. Semoga saya bisa mewujudkan keinginan nenek tersebut. Amin Ya Robbal a'lamin.
Pada malam harinya kami kembali ke rumah dan menyaksikan sedang adanya pembagian Makanan dan obat-obatan dari para dermawan yang langsung mendatangi rumah-rumah penduduk, Alhamdulillah masih ada orang yang begitu mulia memberikan makanan dan obat-obatan yang sangat diperlukan oleh para korban banjir.
Begitulah wajah Jakarta saat ini dan memang masih banyak yang harus dibenahi, tentunya kesadaran dari segenap lapisan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kemauan para pemegang kebijakan dalam hal ini pemerintah, agar dapat segera merealisasikan langkah-langkah yang tepat dan menjadi prioritas utama, dalam rangka mencegah dan mengantisipasi agar kejadian ini tidak terulang kembali. Semoga blog ini dapat bermanfaat buat para pembaca atau bahkan pemegang keputusan yang mampir ke blog ini.
best regards,
Ram Syamsul Yulias
Tidak ada komentar:
Posting Komentar