28 Februari 2013

Sulitkah berpidato di depan publik ?

Mendengar kata pidato, kita khalayak umum pasti akan mengetahuinya, sudah barang tentu kegiatan ini selalu dilakukan di setiap acara baik acara resmi maupun tidak resmi sekalipun. banyak kita jumpai style seseorang pada saat berpidato. Pidato yang menarik yang saya dengar selama hidup ini tentu Pidato sang Proklamator Negara kita tidak lain dan tidak bukan alm. Bapak Ir. Soekarno, dimana dengan gaya bahasanya yang sangat menarik untuk diikuti dan beliau merupakan tokoh orator yang ulung.

Kembali pertanyaan itu saya lemparkan kepada para pembaca blog dapatkah anda melakukannya ? tentu dari masing-masing pribadi ada yang menyatakan bisa namun ada yang menyatakan tidak bisa sama sekali. Menurut saya wajar buat mereka yang bisa, karena mungkin lingkungan pergaulannya menuntut mereka untuk melakukan hal tersebut. Namun bagi mereka yang lingkungannya tidak mensupport sudah barang tentu tidak akan bisa melakukannya, karena tidak pernah memiliki kesempatan. Menyambung apa yang saya sampaikan di atas bahwa untuk mengembangkan potensi diri seseorang agar menjadi orator yang handal dibutuhkan pembelajaran maupun pelatihan yang boleh dibilang sangat panjang dan terus menerus, guna memupuk rasa kepercayaan diri. Hal ini bisa bermula dari : 
  1. Mengikuti ajang lomba pidato, umumnya banyak dijumpai ditingkat SD, SMP,  SLTA atau Mahasiswa . Biasanya pada lomba tingkat dasar seseorang akan membawakan pidato dengan menggunakan teks dan pada tingkat lanjutan tidak menggunakan teks. 
  2. Mengikuti kegiatan kemasyarakatan bisa sebuah forum diskusi, Organisasi Karang Taruna, Organisasi Kerohanian dll.
  3. Mengikuti kegiatan kemahasiswaan baik Senat maupun kegiatan lainnya
  4. Acara Kekeluargaan bisa dari acara kecil-kecilan baik arisan keluarga, pengajian, pernikahan atau apapun yang membutuhkan untuk memberi kata sambutan
  5. Kegiatan di Internal Kantor maupun External Kantor dll.........
Kesulitan dalam melakukan Pidato :

Pertama : Penguasaan tema yang akan dipidatokan, karena dengan tema diharapkan dapat menggiring audience untuk ikut menyimak, oleh karenanya ada baiknya kita mempelajari terlebih dahulu jauh hari sebelumnya dengan mempersiapkannya secara matang. 

Kedua : Pada saat berpidato cobalah bersikap tenang, tidak gugup & berani melihat para audience, biasanya pada waktu melakukannya anda akan banyak dilihat oleh para audience yang hadir. disinilah perlunya kontrol emosi & mental anda. 

Ketiga : Perlunya bahasa tubuh atau gerak yang digunakan dalam penyampaian pidato namun tidak berlebihan, ini berfungsi untuk lebih menghidupkan pidato anda. 

Keempat : Menentukan pidato yang kita akan bawakan baik metode teks maupun non teks. Terus terang dari kedua pidato ini ada kelebihan maupun kekurangannya diantaranya sebagai berikut :
  • Metode Pidato menggunakan teks kelebihannya adalah Tata Bahasa yang digunakan biasanya akan lebih halus, tepat dan terkontrol namun kekurangannya adalah bilamana seorang hanya berpatokan pada teks, sehingga terkadang sulit untuk berimprovisasi. Pada beberapa kasus dapat ditemui seorang orator baru maupun lama jarang melihat para audience yang hadir kecuali yang bersangkutan memang benar-benar ahli dalam melakukannya, bilamana hal ini luput dari perhatian sang orator bisa dipastikan audience yang mendengar akan merasa ngantuk dan kadang ada yang ketiduran, bayangin aja kalau isi pidato teksnya sampai 10 lembar folio bolak balik yang harus dibaca sampai tuntas,  ha...ha..ha...ha........ 
  • Metode Pidato non teks kelebihannya dapat dengan bebas menyampaikan pidatonya dengan tetap mengacu pada tema, dimana dengan tema tersebut sang orator dapat mengembangkan gaya bahasanya sendiri atau bahkan mengespresikan isi pidatonya melalui gerak bahasa tubuh dll, namun kekurangannya adalah terkadang gaya bahasa yang digunakan tidak tepat atau tidak cocok kecuali bagi mereka yang memang benar-benar ahli dalam melakukannya. Apalagi bila ditemukan sang orator lupa akan tema dan membuat isi pidatonya menjadi berantakan ha..ha..ha....ha.... Namun yang menarik biasanya audience akan menyimak isi pidatonya dan umumnya mereka akan penasaran dengan kalimat yang akan disampaikan oleh sang orator.
Kelima : Untuk melakukan pidato di depan publik diperlukan pelatihan yang sangat panjang dengan senantiasa memperbaiki segala kekurangan agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi dari sisi penyampaian. Baik menggunakan metode teks maupun non teks. 

best regards,


Ram Syamsul Yulias



NB. Silahkan copy paste tulisan ini jangan lupa mencantumkan darimana sumbernya


Tidak ada komentar: