16 Oktober 2013

Setelah 5 bulan penggunaan TVS Apache RTR 180

Sebagai seorang blogger tentu ada kewajiban untuk menyampaikan kebenaran dalam setiap postingannya, dan postingan ini melanjutkan postingan sebelumnya Link 1 & Link  2 dimana pada kedua link tersebut disebutkan komparasi maupun insiden yang terjadi. 

Mudah2xan tulisan kali ini dapat menambah pengetahuan bagi para pengguna TVS 
Problem pertama :
Saat motor belum ada 1 minggu terdengar suara Knalpot bising (ala ninin 150 model lama) perkiraan ada trouble di bagian dalam Knalpot terkesan ada bagian peredam bising yang lepas, mengingat efek ini hanya kencang di awalnya setelah mesin panas sound knalpot berbunyi adem, solusi Klaim ke BERES walhasil dapat Knalpot yang baru hingga saat ini Knalpot masih bagus.

Selain itu pada saat sebelum melakukan servis pertama, saya mengalami agak kesulitan untuk menghidupkan motor melalui Kick Starter namun bila menggunakan Elektrik Starter malah jauh lebih mudah, solusinya saya sampaikan keluhan tersebut ke Mekanik Beres dan dilakukan penyetelan klep, hasilnya ternyata mengagumkan, sehingga menghidupkan motor melalui kick starter jadi jauh lebih mudah

Problem kedua :
2 bulan penggunaan BEAST-INSPIRED HEADLIGHTS (Lampu Led dibagian depan) persis di bagian eyes nampak redup dan perlahan2x hilang (dibagian kiri), setelah itu diajukan komplen di servis ke 2 namun hingga saat ini masih belum ada jawaban dari pihak BERES dan anehnya bagian kananpun ikut2xan redup, otomatis 2 eyesnya mati cuma ninggalin alis doang. PR buat TVS kedepannya kudu dipertimbangkan lagi penggunaan lampu led tersebut.

Problem ketiga :
Seal Shock sebelah kiri bocor setelah penggunaan 4 bulan, tanpa mengajukan klaim langsung datang ke BERES, cuma sayang Seal Shock di TVS Palmerah maupun TVS Dewi Sartika Jakarta masih belum nyetok, akhirnya ditangani oleh TVS Kalimalang yang boleh dibilang ajib juga cara kerjanya dan sangat teliti , padahal cuma servis shock tapi mereka ngasih plusnya diantaranya adalah : 
  • Setingan mesin dibuat makin tambah garang sehingga motor malah makin kenceng. 
  • Stel komstir yang bikin motor lebih enak buat manuver. 
  • Stel swing arm biar motor gak mudah goyang india sampai spakbor belakangnya distel juga. 

well... memang semua motor sudah melalui tahap Pre Delivery Inspection (PDI), namun bagaimanapun tetap butuh kejelian sang montir untuk memastikannya dalam kondisi layak jalan. 

Tidak ada komentar: