Kisah ini sudah begitu lama antara tahun 2010/2011, saat saya mendapat email dari teman FB saya dari negara Finlandia, dimana dalam isi emailnya beliau menanyakan tentang hacker yang sempat merampas ID Facebook saya, awalnya saya menanggapi itu bukan hal aneh buat saya karena sekuat apapun security yang terpasang di komputer saya pasti akan ada celah untuk diterobos atau bahkan diintip, karena saya selalu berprinsip " Di atas langit masih ada langit" jadi gak bolehlah sombong buat hal seperti ini dan menyatakan diri kita tangguh.
Ditengah-tengah pembicaraan itu kami akhirnya coba mengcompare security system yang berbalut teknologi informasi dimana beliau memberitahukan bahwa sistem security Teknologi Informasi di negaranya sudah sedemikian maju berkat dukungan dari pemerintah, dimana semua transaksi keuangan baik pembayaran gaji, listrik, telepon, pembelian via online dll melalui teknologi informasi, tentunya setiap tagihan tersebut nantinya akan dibebankan ke saldo mereka yang ada di bank. Namun buat saya hal ini tidak menarik ditanggapi karena gak ubahnya seperti di negara kita, walaupun pada kenyataannya banyak orang awam yang masih kurang mempercayai setiap transaksi pembelian barang melalui via online.
Justru saat terjadi dialog ini, saya lebih tertarik pada waktu beliau bercerita bahwa akfifitas Bank di tempat mereka sangat sepi jarang dikunjungi nasabah, beda dengan aktifitas Bank di Indonesia yang selalu banyak dikunjungi oleh para nasabah kalau gak salah dia bilang petugas Bank disana itu hanya ada 3 orang : 1 teller, 1 supervisor & terakhir adalah security yang menjaga bank tersebut. Namun ternyata kawan saya ini walau teknologi sudah maju sepertinya dia agak jahil juga dengan memberikan pekerjaan tambahan kepada pegawai bank dimana dia menukarkan uang logam Finlandia yang begitu banyak ke Bank setempat, sehingga pegawai bank dibuat sibuk oleh kelakuan teman saya ini, karena untuk menghitung uang koin tersebut dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena hampir jarang petugas bank disana melakukan hal tersebut........ha..ha...ha...
Ditengah-tengah pembicaraan itu kami akhirnya coba mengcompare security system yang berbalut teknologi informasi dimana beliau memberitahukan bahwa sistem security Teknologi Informasi di negaranya sudah sedemikian maju berkat dukungan dari pemerintah, dimana semua transaksi keuangan baik pembayaran gaji, listrik, telepon, pembelian via online dll melalui teknologi informasi, tentunya setiap tagihan tersebut nantinya akan dibebankan ke saldo mereka yang ada di bank. Namun buat saya hal ini tidak menarik ditanggapi karena gak ubahnya seperti di negara kita, walaupun pada kenyataannya banyak orang awam yang masih kurang mempercayai setiap transaksi pembelian barang melalui via online.
Justru saat terjadi dialog ini, saya lebih tertarik pada waktu beliau bercerita bahwa akfifitas Bank di tempat mereka sangat sepi jarang dikunjungi nasabah, beda dengan aktifitas Bank di Indonesia yang selalu banyak dikunjungi oleh para nasabah kalau gak salah dia bilang petugas Bank disana itu hanya ada 3 orang : 1 teller, 1 supervisor & terakhir adalah security yang menjaga bank tersebut. Namun ternyata kawan saya ini walau teknologi sudah maju sepertinya dia agak jahil juga dengan memberikan pekerjaan tambahan kepada pegawai bank dimana dia menukarkan uang logam Finlandia yang begitu banyak ke Bank setempat, sehingga pegawai bank dibuat sibuk oleh kelakuan teman saya ini, karena untuk menghitung uang koin tersebut dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena hampir jarang petugas bank disana melakukan hal tersebut........ha..ha...ha...
Apakah anda berani mencoba di negara kita silahkan saja paling anda akan membuat sulit orang yang sedang mengantri untuk menyetor/mentransfer/mengambil uang di Bank. Kalau boleh saran sebaiknya jangan anda lakukan, lebih baiknya anda menukarkan uang anda ke warung-warung yang membutuhkan uang logam untuk kembalian ha...ha...ha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar